Burung Ciblek
Burung Ciblek (Prinia
familiaris), di pasaran saat ini ada dua jenis yaitu Prinia familiaris
familiaris dan Prinia familiaris olivaces. Saat masih muda, akan sangat sulit
membedakan keduanya, tetapi ketika sudah dewasa akan mudah sekali membedakannya
apalagi ketika berkicau. Burung Ciblek banyak didapatkan di Jawa, Bali dan
Sumatera.
Pada jenis Prinia
familiaris familiaris warna bulunya tampak lebih gelap, dengan garis putih di
sayap lebih lebar, badan lebih lebar, dan dada tampak bidang, jantannya
bersuara keras, tajam dan tebal membentuk vokal ciikrak…ciikrak.. yang
dikombinasi suara cicitan, penyebarannya di daerah Jawa Timur, Bali dan Jawa
Barat.
Pada Prinia familiaris
olivaces warna bulunya tampak lebih terang atau lebih muda, garis putih di
sayap lebih pendek dan agak kecil, tubuh tampak ramping, serta dada tidak
terlalu bidang, bulu dada jantannya hitam yang tampak tipis atau samar,
kicauannya lebih menonjolkan jeritan panjang satu nada dan tidak membentuk
vokal seperti ciikrak..ciikrak..cet..cet.. Oleh karena vokal suaranya tidak
terbentuk, maka suara kicauannya terdengar tipis dan kurang keras. Penyebarannya
di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera.
Habitat
Daerah sawah, kebun,
ladang, pinggiran hutan dan di sekitar rumah penduduk, dari dataran rendah
hingga pada ketinggian 1000 m dpl sangat mungkin dijumpai burung ciblek. Musim
berkembangbiaknya tidak pasti, akan tetapi pada umumnya mereka berkembangbiak
pada saat menjelang musim hujan, dengan jumlah telur yang dihasilkan
antara 2 sampai dengan 3 butir. Makanan alami yang paling disukai ciblek adalah
serangga, seperti ulat daun, rayap, telur kupu-kupu, telur semut dan jenis
serangga lainnya.
Membedakan
Ciblek Jantan dengan Ciblek Betina
Ciri-ciri ciblek jantan
antara lain: badan lebih besar dan ekornya lebih panjang dari yang betina, bulu
dada atas dan samping kanan kiri berwarna hitam, bulu dada ke bagian perut
kuning keputih-putihan, atap kepala hingga ke sayap abu-abu gelap, untuk ciblek
dewasa paruh bawah berwarna hitam,bunyi suara ciikrak…ciikrak..!! Sedangkan
untuk ciri-ciri ciblek betina adalah: badan lebih kecil serta ekor lebih pendek
dari yang jantan, bulu dada kuning keputihan, bulu atap kepala hingga ke sayap
abu-abu pucat, untuk burung dewasa paruh bawah berwarna putih, mempunyai alis
berwarna putih di atas mata, serta bunyi suara cineniin…cineniin…
Daya
Tarik burung Ciblek
Daya tarik burung ciblek umumnya
pada suara kicauannya, meskipun senada kicauannya menarik dinikmati ketika
berulang-ulang dan terus-menerus terlebih lagi apabila kicauannya pada tempo
yang tinggi dalam waktu lama.
Ciri-ciri
ciblek yang baik
Umumnya ciblek dikatakan
baik apabila telah rajin berkicau, namun hal ini belum menjadi ukuran
kalau ingin membawanya ke arena lomba, suara kicauannya dikatakan baik kalau
volumenya besar, keras, tajam, cepat dan tebal, hal ini sangat tidak mungkin
dperoleh pada ciblek bakalan atau baru ditangkap. Biasanya suara burung
berkicau yang baik dapat ditandai dengan meliha paruhnya, paruh yang agak
panjang dan tidak begitu tebal menandakan burng memiliki suara yang baik dan
rajin berkicau, sementara paruh yang pendek dan tipis biasanya kicauannya jarang
dan ngambang.
Perawatan
ciblek dari bakalan muda hutan yang belum makan voer
Menjinakkan bakalan ciblek
muda hutan dari hasil tangkapan atau membeli di pasar burung yang belum makan
voer sangat mudah, beberapa langkah perawatannya adalah sebagai berikut:
Untuk mengkondisikan
ciblek tersebut pada sangkar barunya sebaiknya ciblek di masukkan sangkar yang
ketiga sisinya (samping kiri kanan dan belakang) ditutup dengan koran ataupun
kain, kemudian ditaruh di tempat yang sepi, selama kurang lebih 3 (tiga) hari ciblek
dikasih kroto segar setiap pagi dan sore.minuman bisa dicampur dengan
multivitamin/antistress untuk burung.
Hari selanjutnya adalah
meracik campuran kroto dengan voer lembut ditambah air sedikit. 2-3 hari
pertama komposisi kroto dengan voer adalah 75%:25%; 2-3 hari kemudian 50%:50%;
2-3 hari kemudian 25%:75%. Pemberian campuran kroto dengan voer ini diberikan
pada pagi dan sore hari, bisa ditambah dengan 2 (dua) ekor jangkrik kecil.
Kira-kira 6 – 9 hari ciblek sudah mau makan voer, dengan melihat kotorannya
yang sudah berwarna seperti warna voer. Campuran kroto bisa diganti dengan ulat
hongkong.
Setelah warna kotorannya
sudah menyerupai warna voer langkah selanjutnya adalah memberikan voer kering
100% selama 1 minggu yang diselingi dengan pemberian extra fooding berupa kroto
segar/ jangkrik/ ulat hongkong dengan jumlah terbatas setiap pagi dan sore,
sekaligus membuka ketiga sisi sangkar yang tertutup. Hal ini dilakukan untuk
membiasakan secara perlahan-lahan terhadap dunia barunya. Pada tahap ini ciblek
sudah dapat makan voer secara total, namun karena burung ciblek adalah burung
pemakan serangga alangkah baiknya jika ciblek diberikan selingan jangkrik/
kroto/ ulat hongkong walaupun 1 (satu) hari sekali dengan jumlah 2-3 ekor
jangkrik kecil atau 3-4 ekor ulat hongkong atau ½ sendok teh kroto.
Untuk menjinakkan ciblek,
trik selanjutnya adalah menaruh burung ciblek pada keramaian dengan
menggantungkannya pada posisi yang agak tinggi kemudian setiap pekan
berangsur-angsur semakin rendah, sambil dilatih pemberian extra fooding dengan
tangan.
Setelah 3 – 4 bulan burung
ciblek anda akan berkicau dengan riang. Pemberian kroto setiap hari akan
merangsang burung ciblek cepat berkicau.
Perawatan
burung ciblek supaya rajin berkicau
Untuk menjadikan burung
ciblek anda rajin berkicau berikut tips perawatannya:
- Pagi jam 05.00 WIB buka krodong, kemudian digantang di luar rumah, para kicaumania sering menyebut diembun-embunkan, namun sebenarnya untuk semua jenis burung senang akan suasana pagi hari menjelang matahari terbit.
- Jam 07.00 WIB ciblek diberikan extra fooding berupa jangkrik kecil 2-3 ekor, kroto ¼ – ½ sendok teh, ulat hongkong 2 – 4 ekor (pemberian extra fooding bisa disesuaikan dengan settingan), kemudian disemprot dengan setelan semprotan lembut.
- Penjemuran bisa dilakukan pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB.
- Setelah itu di gantang ditempat yang teduh.
- Sore hari jam 16.00 WIB pemberian extrafooding dengan jumlah yang sama dengan pemberian extra fooding pagi harinya.
- Sore jam 17.00 WIB burung dikrodong.
0 komentar:
Posting Komentar